KEAJAIBAN AL QUR’AN

KEAJAIBAN AL QUR’AN Ciri khas Al Qur’an, yang diwahyukan 14 abad yang lalu, dan hikmah Maha-Agung yang dikandungnya, merupakan bukti mutlak bahwa Kitab Suci ini merupakan Kalam Allah. Selain itu, Al Qur’an memiliki banyak mukjizat yang membuktikannya sebagai wahyu Allah. Di antaranya adalah sejumlah fakta-fakta ilmiah, yang hanya dapat kita temukan dengan menggunakan teknologi abad ke-20, dinyatakan di dalam Al Qur’an 1400 tahun yang lalu. Fakta-fakta ini, yang tidak mungkin dapat diketahui di masa Al Qur’an diturunkan, sekali lagi memperlihatkan di hadapan manusia zaman sekarang, bahwa Al Qur’an adalah benar-benar perkataan Allah.

Rabu, Juli 29, 2009

17 Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Ditulis Oleh: KH. ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdur Ra’uf, Al-Hafidz Lc

Back Cover
Telah kita ketahui - dari hadits shahih yang bersumber dari Aisyah Ra. - bahwa tabi’at dan akhlaq Rasulullah Saw adalah Al-Qur’an. Beliau adalah The Living Qur’an, Al-Qur’an yang hidup. Sementara itu, para Sahabat, para Tabi’in dan para salafush shalih adalah ahlul Qur’an. Artinya nilai-nilai Al-Qur’an telah diinternalisasi ke dalam diri mereka dengan sangat baiknya. Dan sejarah umat manusia mencatat dengan tinta emas kiprah salafush shalih kita yang berhasil membangun peradaban dan masyarakat madani dengan beberapa ciri: berakhlaq, adil, toleran, intelek, harmonis, aman, dinamis dan sejahtera.
Proses internalisasi Al-Qur’an tidak mungkin dapat terjadi jika umat Islam tidak dekat dengan Al-Qur’an. Kedekatan dengan Al-Qur’an hanya bisa terjadi jika kita memiliki iman yang memadai dan terus menerus berinteraksi dengan Al-Qur’an - dalam segala bentuknya , seperti tilawah, tahfidz, tadabbur dan mengajarkannya - secara intens.
Buku ini memaparkan berbagai tahapan dan motivasi serta beberapa persoalan dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, dengan pendekatan yang pas. Istimewanya, buku ini disusun oleh seorang ustadz yang bukan saja telah hafidz (hapal) Al-Qur’an sejak usia muda tetapi beliau juga terjun langsung ke tengah umat untuk mengawal Al-Qur’an dan mengkader murid-muridnya dengan konsisten.
Daftar Isi
1. Langkah-langkah Membangun Kemampuan Berinteraksi dengan Al-Qur’an
2.Sudahkah Kita Memiliki Iman yang Cukup untuk Berinteraksi dengan Al-Qur’an
3. Belajar dari Mukmin yang Tinggi Semangat Berjihadnya
4. Menjawab dengan Segera Waswas Setan Saat Berinteraksi dengan Al-Qur’an
5. Siap Bekerja Keras dan Berlama-lama Saat Berinteraksi dengan Al-Qur’an
6. Mendambakan Al-Qur’an sebagai Kenikmatan Seperti Kita Mendambakan Harta
7. Melakukan Amal Shaleh Sebanyak-banyaknya
8. Berdo’a Sebanyak-banyaknya
9. Mencari Figur Teladan
10. Meraih Cita-cita dari yang Terdekat
11. Jangan Merasa Takut Tidak Kebagian Rezeki
12. Kokohkan Tekad Jangan Mudah Berubah Pikiran
13. Berlatih dengan Ekstrim
14. Berbahagia Jika Kita Bersama Orang-orang yang Sedikit
15. Jangan Merasa Takut Terhadap Keadaan Masa Depan
16. Jangan Suka Memvonis Diri
17. Merayu Diri Agar Mencintai Al-Qur’an

BinaMuslim:
Resume dari buku ini telah diulas (hampir) setiap hari di binamuslim.com sejak awal Ramadhan 1428H.
Semoga Allah meridhai usaha kita untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Nantikan ulasan buku Âl ustadz ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdur Ra’uf berikutnya: Membangun Kepribadian Qurani (Tarbiyah Syakhsiyah Quraniyah), terbitan MARKAZ AL QURAN, tahun 2004.
Dimuat ulang oleh : Dakwah Islamiyah tanggal 29 Juli 2009

HADITS PILIHAN

LENTERA HADITS PILIHAN

Dapatkan hadits pilihan disini.

30. Ali bin Abi Thalib ra
"Jika tidak ada lima sifat tercela ini, niscaya manusia seluruhnya akan menjadi shalih. Kelima sifat tercela tersebut adalah: pertama, merasa senang dengan kebodohan; kedua, rakus terhadap harta dan kemewahan dunia; ketiga, bakhil dengan kelebihan harta yang dimiliki; keempat, riya dalam setiap amal yang dilakukan; dan kelima, senantiasa membanggakan pendapat sendiri."

29. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
"Allah SWT telah membuat tiga sungai untuk membersihkan tubuh orang-orang yang berdosa. Jika ketiga sungai itu belum cukup maka Allah akan membersihkannya di Sungai Jahannam. Ketiga sungai itu adalah: pertama, sungai taubatan nasuha yaitu melepaskan segala perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Kedua, sungai hasanat yaitu kebaikan-kebaikan yang akan mengubur semua bentuk keburukan. Dan ketiga, sungai mushibah azhimah yaitu bencana atau ujian yang besar yang akan melebur setiap dosa. Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba-Nya, Ia akan memasukkannya ke dalam salah satu sungai tersebut, hingga ia akan datang kepada-Nya di Hari Kiamat dengan tubuh yang suci dan bersih dan tidak perlu dimandikan di Sungai Jahannam."

28. HR. Bukhary
"Dari Al Ahnaf bin Qais: Aku pergi untuk membantu lelaki itu (Ali r.a.), dan di perjalanan aku bertemu Abu Bakar yang bertanya kepadaku, 'Ke mana engkau hendak pergi?' Aku menjawab, 'Aku hendak pergi untuk membantu lelaki itu.' Ia berkata,'Kembalilah, sebab aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Bila dua orang muslim bertemu dengan pedang mereka, maka (keduanya) si pembunuh dan yang terbunuh akan berada di Neraka.' Aku berkata, 'Ya Rasulullah! Tidak mengapa untuk si pembunuh, namun bagaimana dengan yang terbunuh?' Beliau berkata, 'Yang terbunuh telah memiliki hasrat untuk membunuh lawannya.''"

27. HR. Bukhary
"Dari Aisyah r.a.: Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah mengenai peramal.Beliau bersabda, 'Mereka bukanlah apa-apa.' Mereka berkata, 'Ya Rasulullah! Beberapa dari perkataan mereka benar-benar terjadi.' Rasulullah berkata, 'Perkataan tersebut yang benar-benar terjadi adalah apa yang ditangkap sebagian oleh jin dengan diam-diam (dari langit) dan menuangkannya ke dalam telinga teman mereka (si peramal) dengan suara seperti ayam betina berkotek. Kemudian si peramal meramu perkataan tersebut dengan seratus kebohongan.'"

26. HR. Bukhary
"Rasulullah berkata: Selama engkau tidur, setan mengikat tiga ikatan di bagian belakang kepala masing-masing dirimu. Di tiap ikatannya ia membacakan dan menghembuskan kata-kata berikut, ‘Malam hari masih panjang untukmu, maka tidurlah kembali.’ Ketika orang tersebut bangun dan mengingat Allah, salah satu ikatan terlepas; dan ketika ia berwudhu, ikatan yang kedua terlepas, dan ketika ia melakukan sholat, ikatan ketiga terlepas dan ia bangun dengan penuh semangat dalam cara yang baik dan dengan hati yang baik di pagi hari; sebaliknya ia akan bangun dalam cara yang buruk, rasa malas (dan tidak dengan hati yang baik)."

25. HR. Bukhary
"Dari Aishah r.a.: Rasulullah bersabda, “Ketika seorang wanita memberikan makanan sebagai sedekah karena Allah tanpa mengganggu harta suaminya, ia akan mendapatkan ganjaran untuk apa yang ia lakukan; dan suaminya pun akan mendapatkan ganjaran untuk apa yang ia miliki dan si penerima amanat (yang dipercaya untuk menyalurkan) pun mendapatkan ganjaran yang sama.”"

24. HR. Bukhary
"Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah berkata, “Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada Hari Kebangkitan, dan Allah tidak akan membersihkan mereka dari dosa, dan mereka akan mendapatkan adzab yang menyakitkan. Mereka adalah:
(1) Seseorang yang memiliki air dengan jumlah yang berlebihan (dari yang ia butuhkan) dan ia tidak memberikannya pada para musafir.
(2) Seseorang yang berbaiat kepada seorang imam dan memberikan baiatnya hanya untuk kesenangan duniawi; apabila imam tersebut memberikan apa yang ia inginkan, ia menjalankan baiatnya, namun bila tidak maka ia melanggar baiatnya.
(3) Seseorang yang menjual sesuatu kepada orang lain setelah waktu ashar dan bersumpah dengan nama Allah (dengan sumpah palsu) bahwa orang lain telah menawar barang yang ia miliki dengan harga tinggi dan si pembeli mempercayainya kemudian membeli barang tersebut, padahal ia tidak ditawarkan apapun untuk barang tersebut.”"

23. HR. Bukhary
"Dari Anas bin Malik r.a.: Ummu Haram berkata, “Suatu kali Rasulullah menginap di rumahku dan tidur di dekatku kemudian bangun dan tersenyum. Aku berkata, “Apa yang telah membuatmu tersenyum” Beliau menjawab, “Beberapa di antara pengikutku kulihat (dalam mimpi) sedang berlayar di lautan hijau seperti raja-raja yang duduk di singgasananya.” Aku berkata, “Ya Rasulullah! Mohonlah pada Allah untuk menjadikanku bagian dari mereka.” Maka Rasulullah pun memohon pada Allah untuknya dan tidur kembali. Lalu beliau kembali bangun dan menceritakan mimpinya dan Ummu Haram mengulangi permintaannya dan beliau menjawab dengan hal yang sama. Ia (Ummu Haram) berkata, “Mohonlah pada Allah untuk menjadikanku bagian dari mereka” Beliau berkata, “Engkau berada di antara kelompok yang pertama.”
Selanjutnya, terjadi peristiwa dimana Ummu Haram pergi bersama sebuah rombongan suaminya, Ubada bin Samit, yang pergi untuk berjihad, dan itu adalah kali pertama saat kaum muslimin melakukan ekspedisi kelautan yang dipimpin oleh Mu’awiyah. Ketika ekspedisi tersebut akan berakhir dan mereka akan kembali ke Syam, sebuah hewan tunggangan diberikan padanya (Ummu Haram), namun ia terjatuh dari hewan tunggangan tersebut dan ia pun wafat."

22. HR. Bukhary
"Dari Abu Sa’id (Al Khudri): Seorang wanita mendatangi Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah! Kami (hanya) mendapatkan manfaat dari apa yang engkau ajarkan, maka berikanlah kepada kami waktumu, satu hari dimana kami dapat menemuimu agar engkau dapat mengajarkan kami apa yang telah Allah ajarkan padamu.” Rasulullah berkata, “Berkumpullah kalian pada suatu waktu dan pada suatu tempat .” Mereka pun berkumpul (pada waktu dan tempat yang telah ditentukan) kemudian Rasulullah menemui mereka dan mengajarkan mereka apa yang telah Allah ajarkan padanya.
Beliau kemudian berkata, “Tidak ada seorang wanita pun di antara kamu yang telah ditinggalkan oleh tiga orang anaknya (yang mati sebelum berumur baligh) kecuali mereka akan menghindarkannya (wanita tersebut) dari api (neraka).” Seorang wanita di antara mereka berkata, “Ya Rasulullah! Bagaimana bila ia kehilangan dua orang anaknya” Wanita itu mengulangi pertanyaannya dua kali, dan kemudian Rasulullah berkata, “Walaupun hanya dua, walaupun hanya dua, walaupun hanya dua!”"

21.HR. Bukhary
"Dari Abu Hurairah r.a.: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah (sebagai tamu), kemudian beliau mengutus seseorang untuk menemui istri-istrinya (untuk membawakan sesuatu yang bisa dimakan oleh laki-laki itu) tetapi mereka mengatakan bahwa mereka tak memiliki suatu apapun kecuali air untuk minum. Lalu Rasullah berkata, “Siapa yang bersedia untuk mengajak laki-laki ini, atau menjamunya sebagai tamu” Seorang laki-laki dari kaum Anshar berkata, “Saya.” Kemudian ia membawa laki-laki tersebut ke hadapan istrinya dan berkata padanya, “Jamulah tamu Rasulullah ini dengan baik” Istrinya berkata, “Kita tidak memiliki apapun kecuali makanan untuk anak-anak kita.” Ia berkata, “Hidangkan makanan itu, nyalakan lampu dan tidurkan anak-anakmu apabila mereka meminta makan malam.” Lalu, istrinya pun menghidangkan makanan itu, menyalakan lampu dan menidurkan anak-anaknya, dan kemudian ia berdiri berpura-pura akan membetulkan lampu, tetapi ia memadamkannya. Kemudian mereka berdua (suami dan istri tersebut) berpura-pura ikut makan, tetapi sebenarnya mereka (tidak makan)lalu pergi tidur dalam keadaan lapar. Pagi harinya laki-laki dari Anshar itu menemui Rasulullah, dan Rasulullah berkata padanya, “Tadi malam Allah tertawa, atau terpesona dengan apa yang engkau lakukan.” Kemudian Allah berfirman : “…;dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. 59:9) "

20. HR. Bukhary
"Dari Anas r.a.: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang Hari
Pengadilan dan berkata “Kapankah saat itu datang” Rasulullah berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuknya” Laki-laki itu berkata, “Tidak ada, kecuali bahwa aku mencintai Allah dan Rasul-Nya” Rasulullah berkata, “Engkau akan berada bersama mereka yang engkau cintai” Kami tak pernah merasa begitu senang seperti saat kami mendengar perkataan Rasulullah, “Kamu akan berada bersama mereka yang kamu cintai” Oleh sebab itu, aku mencintai Rasulullah, Abu Bakr dan Umar, dan aku berharap bahwa aku dapat berada bersama mereka sebab kecintaanku pada mereka, walaupun apa yang telah aku perbuat tak sebanding dengan mereka."

19. QS. Ali Imran: 159
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

18. Petikan Khutbah Rasulullah
"Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu,maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah Swt bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul’alamin."

17. QS. Al-Hujurat: 12
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

16. HR. Muslim
"Rasulullah SAW bersabda: Sungguh unik urusan seorang mukmin itu. Segala keadaannya adalah baik baginya. Dan itu tidak terjadi pada seseorang kecuali pada seorang mukmin. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Tetapi jika ia mendapat kesulitan, ia bersabar, dan itu baik baginya."

15. Doa Muhammad bin Wasi
"Ya Allah sesungguhnya Engkau memberikan kuasa atas kami, musuh yang mengetahui kekurangan-kekurangan kami. Mereka dan kelompoknya melihat kami dari sisi yang kami tidak melihat mereka. Putus asakanlah mereka dari kami sebagaimana Engkau membuatnya putus asa dari rahmat-Mu. Jadikan mereka putus harapan dari kami sebagaimana Engkau membuatnya putus harapan dari maaf-Mu. Jauhkanlah kami dan mereka sebagaimana Engkau jauhkan mereka dari rahmat dan surga-Mu."

14. Muhammad bin Fadl Al-Balhi
"Sangat banyak orang yang mau bersusah payah mengarungi lautan, menuruni lembah dan melewati jurang hanya sekedar ingin melihat-lihat peninggalan para leluhurnya. Mengapa mereka tidak lebih bersusah payah untuk mengekang jiwanya dan memerangi hawa nafsunya agar bisa sampai ke dalam hatinya. Karena di dalam hati yang bersih, dia akan menemukan peninggalan Rabb-nya."

13. HR. Bukhary
"’Jika amanah disia-siakan maka tunggulah kehancuran.’ Para sahabat bertanya, ’Bagaimana amanah disia-siakan?’ Rasulullah SAW menjawab, ’Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancuran.’"

12. Imam Hasan Al-Bashri
"Suatu ketika Hasan Al-Bashri mengangkat pertanyaan di suatu majelis, ”Wahai para orang lanjut usia yang terhormat, apakah yang dinanti dari tanaman pertanian yang sudah tua?” Mereka menjawab, “Masa panen.” Lalu Hasan-Al-Bashri melemparkan pandangannya pada para pemuda dan berkata, “Wahai para pemuda yang kucintai, ingatlah adakalanya tanaman itu layu sebelum tua."

11. HR. Muslim
"Sebaik-baik pejabat negara kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka. Seburuk-buruk pejabat negara kalian adalah mereka yang kalian benci dan mereka membenci kalian. Kalian melaknat mereka dan mereka juga melaknat kalian."

10. HR. Muslim
"Tidak ada seorang muslim yang tertimpa musibah, lalu mengucapkan doa yang diperintahkan Allah, yaitu, ’Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali, ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini, dan berikanlah ganti dengan yang lebih baik darinya,’ kecuali Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya atas musibah yang menimpanya, dan akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya."

9. QS. At-Taubah: 23
"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu menjadikan mereka pemimpin, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

8. QS. Al-Hadid: 22-23
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

7. QS. Al-Maaidah:51
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

6. Imam Al-Ghazali
"Yang paling dekat dengan diri kita adalah kematian, yang paling jauh dari diri kita adalah masa lalu, yang paling besar di dunia ini adalah nafsu, yang paling berat di dunia ini adalah amanah, yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan sholat, yang paling tajam di dunia ini adalah lidah manusia."

5. QS. Ash-Shaaffaat: 16-19
"Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)? Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)? Katakanlah, ’Ya, dan kamu akan terhina’. Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya satu teriakan saja, maka tiba-tiba mereka melihatnya."

4. Pesan Ali bin Abi Thalib kepada Hasan setelah Ali ditikam "Wahai putraku, hafalkan empat hal dariku: Janganlah kamu bersahabat dengan orang bodoh karena ia akan memanfaatkan dirimu dan itu akan membahayakanmu. Janganlah kamu bersahabat dengan seorang pendusta karena ia akan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat kepadamu. Janganlah kamu bersahabat dengan orang yang bakhil karena ia akan mendiamkanmu pada saat engkau sangat membutuhkannya. Dan janganlah kamu bergaul dengan orang yang gemar melakukan dosa karena ia akan menjualmu dengan sesuatu yang sepele."

3. HR. Ibnu Majah
"Suatu hari Rasulullah SAW menjelaskan kepada para sahabat, “Sesungguhnya apabila Allah ingin membinasakan seseorang maka Allah cabut rasa malu dari diri orang itu. Bila telah tercabut rasa malu dari orang itu maka tidak engkau dapati orang itu kecuali sangat keras dan kasar. Bila begitu keadaannya maka akan dicabut rasa amanah dari orang itu. Lalu tidak engkau dapati ia kecuali sebagai pengkhianat. Kalau sudah begitu akan dicabut rasa kasih sayang dari dirinya. Maka tidak engkau dapati ia kecuali terkutuk. Kalau sudah begitu akan dicabut tali-tali Islam dari dirinya.”"

2. HR. Ibnu Majah
"Rasulullah SAW bersabda, 'Berusahalah mengejar apa-apa yang bermanfaat untuk dirimu. Janganlah engkau bersikap lemah. Bila engkau ditimpa sesuatu janganlah engkau berkata, 'seandainya aku berbuat begini atau begitu,' tetapi katakan,'segalanya adalah telah Allah tentukan. Apa yang Dia kehendaki pasti Dia lakukan.' Karena sesungguhnya kata-kata 'seandainya' itu bisa membuka pintu syetan."

1. QS. Al-Ashr: 1-3
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beramal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran."
SUMBER : http://www.oaseislam.com

Mengelola Berita & Mensikapi Perbedaan


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS 49: 6)

Saudaraku seiman rahimakumullah, mari kita buka kembali lembaran sejarah Rasulullah saw. Betapa susahnya beliau ketika tersebar berita bohong tentang perselingkuhan antara istri beliau Aisyah ra dengan Shafwan ra yang dimotori oleh Abdullah bin Ubay bin Salul. Padahal keduanya adalah orang-orang yang mulia dan bersih dari tuduhan kotor itu. Akan tetapi berita bohong sudah terlanjur menyebar ke seluruh pelosok negeri, banyak orang termakan olehnya, dan menciptakan instabilitas di dalam rumah tangga Rasulullah saw.

Di era Teknologi Informasi ini umat Islam harus belajar lebih disiplin dalam mengelola arus informasi yang mempunyai potensi ditumpangi oleh berita bohong.

Yang pertama yang harus diperhatikan adalah tanggung-jawab kita sesama muslim yang digambarkan oleh Rasulullah saw bagaikan satu bangunan untuk saling melindungi dan saling mengokohkan satu bagian terhadap yang lain. Begitu pula untuk saling menutup aib satu terhadap yang lain, agar Allah menutup aib kita kelak di akherat. Untuk itu ketika kita mendengar berita yang tidak baik yang ditujukan kepada saudara kita sesama muslim, maka mestinya sikap yang kita tunjukkan adalah tidak percaya kepada berita tersebut, sampai kita mendapatkan bukti atau kesaksian dari orang yang diberitakan tersebut.

Ke dua, selalu ada dua sisi dari sebuah mata uang. Maka ketika menanggapi sebuah berita hendaknya kita tidak memandangnya dari satu sisi saja. Tidak hanya mempercayai satu pihak saja (yang memberitakan) tetapi juga mempertim-bangkan pandangan pihak lain yang menjadi obyek berita. Jangan sampai kita menjadi Dajjal (Pembohong) yang digambarkan oleh Rasulullah saw bermata satu, yang memandang persoalan hanya dengan sebelah mata. Allah swt mengingatkan jangan karena kebencian kita terhadap suatu kaum menyebabkan kita berbuat tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. (QS 5: 8).

Yang ketiga kalau kita mendengar berita miring tentang orang Islam atau sekelompok umat Islam hendaknya kita bertabayun, seperti dalam ayat yang dikutip di atas (QS 49: 6). Hendaknya kita menguji kebenaran berita tersebut kepada orang yang diberitakan dan mencari informasi terkait dari banyak pihak. Sehingga kita tidak keliru dalam mensikapinya dan tidak menimpakan mushibah kepada orang lain.

Seandainya kita menjadi anggota dari satu kumpulan masyarakat yang hidup secara berjama’ah, maka tips yang ke empat Allah swt menuntunkan kepada kita untuk segera menyampaikan berita tersebut kepada pimpinan kita (QS 4: 83). Apalagi terhadap berita tentang keamanan. Berita yang belum jelas kebenarannya dapat menimbulkan masalah di tengah-tengah umat. Sehingga lebih aman bila ditangani oleh pimpinan. Setiap warga yang ingin mengetahui kebenaran berita itu dapat mengakses langsung kepada pimpinan mereka.

Ke lima, dengan ikhlas karena Allah semata kita menyampaikan teguran, nasehat dan saran yang membangun kalau kita menjumpai saudara kita dalam kekeliruan. Allah menuntun kita untuk tawashau bilhaq, tawashau bishshabr, dan tawashau bilmarhamah. Bahkan seandainya pimpinan melakukan kesalahan hendaknya sebagai makmum kita dengan ikhlas menyampaikan teguran. Rasulullah saw memberitakan bahwa orang beriman itu tidak keberatan melakukan tiga hal yakni beramal ikhlas karena Allah, menegur pimpinan, dan tetap berada dalam jama’ah.

Yang ke enam, di dalam menegur jangan ada perasaan sombong di dalam hati kita. Jangan sampai merasa bahwa diri kita lebih baik dari orang yang kita tegur. Mungkin dia salah atau jelek dalam satu hal, tetapi dia pasti memiliki kebaikan dalam banyak hal. Jangan pula merasa diri kita suci, hanya Allah saja yang mengetahui orang yang bertakwa (QS 53: 32).

Yang ke tujuh demi keselamatan kita masing-masing di hadapan Mahkamah Agung fi yaumilhisab kelak hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan orang lain (QS 49: 12). Biasanya orang yang mencari kesalahan orang lain itu disebabkan karena kekerdilan jiwanya. Sesak dada dan sempit hatinya ketika melihat kemajuan orang lain. Sehingga muncul niat jahat untuk menghambat, menjegal, bahkan merobohkannya. Persis seperti sikap orang-orang munafik yang diberitakan Allah dalam QS 4: 61 (Kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.)

Yang ke delapan dengan semangat kebersamaan mari kita sama-sama ruju’ ilal-haq. Lapang dada dalam menerima kebenaran meskipun berbeda dengan pengetahuan, pemahaman, dan keyakinan kita selama ini. Kita harus yakin al haq itu datangnya dari Allah, maka hendaknya kita tidak ragu-ragu dalam mengikutinya (QS 2: 147).

Yang terakhir, hendaknya kita berlapang dada dalam menerima perbedaan dan pandai mengembangkan sikap toleran. Jangan sampai kita menganggap orang yang berbeda pendapat sebagai lawan yang harus dijatuhkan. Mari kita sama-sama belajar dari Rasulullah saw dan para sahabat dalam mengelola perbedaan. Semoga Allah swt membimbing kita menuju persatuan, amin

by DR. Abdurrahman Suparno
Sumber :www.mta-online.com

Belajar Islam dengan Petunjuk Digital

Cara Shalat (Download File)

Satu lagi saya berbagi sebuah manual mengenai Islam dari banyak sumber belajar Agama Islam di dunia Internet. Ada banyak multimedia designer Islam yang secara produktif membuat materi-materi digital dan disediakan secara online serta dengan mudah diunduh (download) oleh siapapun.

Salah satunya adalah petunjuk melakukan shalat (atau sholat, salat, solat). Saya mendapatkan 2 file berbentuk EXE dan SWF (berbasis Macromedia Flash) ini dari beberapa sumber di Internet. May Allah reward the designer, forgive him/her and his/her parents...

Download langsung disini:
- Petunjuk shalat (versi 1) (format EXE, 701 KB)
- Petunjuk shalat (versi 2) (format SWF, 1670 KB)

Keterangan, unzip file-file ini terlebih dahulu, file berbentuk EXE bisa langsung di klik untuk membukanya. Namun yang berbentuk SWF, bukalah dulu browser anda (IE, Firefox, Opera, Chrome, Safari, dll), kemudian drag (klik dan tarik) file ke ruang browser anda.

Saya mengumpulkan file-file atau materi digital lain mengenai Islam dalam kategori tersendiri yaitu Islam Digital. Klik disini untuk melihat koleksi keseluruhan. Materi akan terus diperbanyak dan disesuaikan dengan perkembangan. Mudah-mudahan bermanfaat...

Baca juga tulisan mengenai cara download file Al-Quran dan Hadis serta petunjuk cara melakukan Wudhu.

Namun, mohon perhatian terutama bagi saudara-saudaraku Muslim di Indonesia yang memiliki banyak perbedaan-perbedaan kecil dalam melakukan ritual-ritual agama dibanding dengan saudara Muslim kita dari Arab atau belahan bumi lainnya.

Jangan dilihat perbedaannya, namun lihat esensinya. Dalam mencoba mengimplementasikan petunjuk-petunjuk ini, padukan juga dengan materi lain seperti buku-buku padanannya berbahasa Indonesia yang tersedia di toko-toko buku atau tempat lain seperti perpustakaan mesjid didekat anda.

Sebagian besar materi-materi ini juga masih berbahasa Inggris, mohon jika anda memiliki materi berbahasa Indonesia, bagilah informasinya disini.

BELAJAR AL QUR'AN DIGITAL

Sekarang jaman sudah maju, banyak umat Islam didalam berdakwah sudah menggunakan Al-Quran Digital. "Kalau anda mau, bawa flashdisk ke saya, silahkan copy gratis." Dia mengatakan bahwa Al-Quran yang dijalankan diatas PC ini bisa melakukan banyak hal, salah satunya adalah mencari keyword apapun yang ingin anda cari dalam Al-Qur'an. Wah, kalaulah para ulama Islam sudah tidak gaptek begini, maka syi'ar agama Islam pasti akan lebih cepat tersebar secara elektronis. Setahu saya, memang sudah ada banyak Al-Quran elektronik berbagai versi yang ada, mulai dari versi MP3 suara, versi untuk ponsel hingga yang berformat ala ensiklopedia digital.
Maka cara berdakwah semakin mudah dengan kemajuan teknologi IT ini.Saya mencoba membuktikannya menggunakan sebuah versi ala ensiklopedia digital bernama Al-Quran Digital yang dibuat dengan teknologi sederhana "help file for Windows" (atau CHM, compiled HTML). Namun, walaupun menggunakan teknologi simple dan dibuat tahun 2004, aplikasi ini ternyata sangat lengkap dan detail. Carilah "zakat" misalnya, maka anda akan mendapat 44 ayat yang mengandung kata "zakat". Isi per ayat lengkap dengan tulisan Arab dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Baca juga tulisan saya tentang download file cara shalat dan cara wudhu, serta kumpulan tulisan tentang Islam Digital disini.

Daftar isi disusun berdasar nama surah, masing-masing surah dapat di-collapse dalam rincian per ayat serta info mukadimah dan penutup. Klik masing-masing ayat, maka akan ada isi bahasa Arab dan terjemahan Bahasa Indonesia.

Kemudian ada index dalam susunan topik misalnya hukum pidana, ibadah, ilmu, dll. Masing-masing topik terbagi lagi dalam sub-topik yang sangat rapi tersusun. Klik sub-topik perkawinan misalnya akan membawa anda ke rincian topik lain yang lebih rinci seperti perintah nikah, pertunangan, akad nikah, dst yang masing-masing berisi ayat-ayat yang menerangkan hal tersebut.

Sekali lagi, dibuat dengan teknologi sangat sederhana, namun membuatnya beroperasi sangat cepat di PC, sangat mudah pengoperasiannya karena berupa "file help" yang biasa kita dapati di OS Microsoft Windows.

Akurasinya? Saya belum bisa berkomentar. Silahkan submit komentar anda untuk memberikan pandangan...

Aplikasi ini menyebutkan bahwa copyright adalah milik "Allah SWT". Salut pada pengembangnya yang beralamat di http://www.alquran-digital.com. Dijamin produk ini akan menjadi amal jariyah bagi pembuatnya. Amin...

Silahkan download versi lengkap berbentuk EXE (installer file) berukuran 9.52 MB di situs nya. Atau anda bisa mengunduhnya per pecahan bagian berukuran 800 KB. Saya upload juga sebagai backup disini, siapa tahu website asli bermasalah atau bahkan hilang. Langsung klik kanan disini dan save...

Sebagai perbandingan, silahkan lihat disini, untuk Al-Quran (plus Hadis) versi digital yang berbeda, namun menggunakan teknologi mirip dengan yang saya review. Klik disini untuk mendapatkannya.

Download lengkap di arsip yang saya upload tersendiri disini:

- HaditsWeb3.zip
- AlQuranDigital21.zip

Klik langsung link download diatas, save ke PC anda, format file dalam bentuk ZIP, jadi UnZIP dulu. File cukup besar 9 MB dan 4 MB, jadi perlu waktu bila sambungan Internet anda pelan. Jika telah ter-download dan ter-unzipped, langsung klik saja ke file tersebut, maka insya Allah aplikasi bisa langsung terbuka. Hanya jalan di Microsoft Windows.

Selasa, Juli 28, 2009

Keutamaan Ilmu

KHUTBAH I

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah dan janganlah kita mati sebelum benar-benar dalam keadaan muslim.
Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11, seperti yang sudah saya bacakan di awal,

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,

Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ada sepuluh kelebihan ilmu dibanding harta, yaitu:
1. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dari Fir’aun, Qarun, dan lain-lain.
2. Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan harta dijaga oleh orang yang mempunyainya.
3. Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yang berharta mempunyai banyak lawan.
4. Ilmu apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.
5. Ilmuwan sering dipanggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkan hartawan sering dipanggil bakhil, kikir, dan lain-lain.
6. Pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai pertanggungjawabannya.
7. Ilmu apabila disimpan tidak akan habis, sedangkan harta bila disimpan akan usang dan lapuk.
8. Ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, sedangkan harta selalu dijaga dari kejahatan.
9. Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.
10. Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram, sedangkan harta akan mengeraskan hati.

Menurut ayat yang saya bacakan sebelumnya, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan, membentuk majelis ta’lim, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah misalnya langit, bumi, gunung, bintang, dll.

Nasihat yang disampaikan Ali menegaskan kepada kita bahwa ilmu lebih mulia dari pada harta, dalam mencari harta kita boleh jadi merugi, akan tetapi sejauh mana pun kita mencari ilmu tidak akan pernah ada istilah merugi.

Iqra’ bismirobbikalladzii khalaq, (bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan), surat Al-‘Alaq ayat 1 memerintahkan kepada kita untuk membaca ayat-ayat Allah, memerintahkan kita untuk mencari ilmu, hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim, baik itu ilmu agama atau pun ilmu pengetahuan. Ilmu juga akan menambah keimanan kita, semakin dalam ilmu yang kita gali maka akan semakin bertambah pula keimanan kita.

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,

Sebuah penemuan besar di abad ini bahwa seluruh alam raya ini yang terdiri dari langit, bumi, bintang, galaksi, semuanya diciptakan Allah dari suatu titik tunggal yang sangat kecil tetapi mempunyai kepadatan tak terbatas. Karena sangat kecilnya titik ini, ilmu pengetahuan menggambarkannya dengan konsep ketiadaan. Kemudian para ilmuwan meyakini bahwa titik tunggal ini diledakkan, melemparkan semua material ke segala arah dan terciptalah suatu sistem alam semesta ini yang terdiri dari bumi, bintang dan seluruh galaksi. Ini adalah teori terakhir tentang terciptanya alam semesta yang diyakini oleh para ilmuwan. Dan sebenarnya, teori yang diyakini ini telah disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 30 yang artinya,

“Dan apakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)

Dalam ayat ini disebutkan bahwa awal-mulanya langit dan bumi adalah dari sesuatu yang padu, padu di sini artinya adalah satu titik tunggal yang telah diyakini sebagai asal muasal alam semesta. Kemudian Allah memisahkan antara keduanya (yaitu langit dan bumi), maksudnya dipisahkannya masing-masing bagian dari suatu yang padu ini oleh suatu ledakan dahsyat melemparkan material-material menjadi bintang, bumi, dan langit sebagai ruang kosong di antaranya.

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,

Allah berfirman dalam surat Ali-Imran 191,

“(Orang yang berpikir itu) selalu ingat kepada Allah di kala mereka berdiri, duduk, dan berbaring, seraya memikirkan kejadian langit dan bumi, lalu mereka berkata, ‘Tidak sia-sia Engkau ciptakan ini ya Allah, Maha Suci Engkau, dan lindungilah kami dari api neraka.’”

KHUTBAH II

Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah,

Apa yang baru saja saya sampaikan dalam Khutbah I adalah sebuah contoh bahwa dengan mencari ilmu maka keimanan kita kepada Allah, iman kepada Malaikat, kepada ayat-ayat Al-Qur’an, kepada para Rasul, kepada hari akhir, dan iman kepada takdir insya Allah akan bertambah.

Seorang pelajar jika ia berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan ilmu di sekolahnya, belajar matematika, ilmu pengetahuan alam maupun sosial dengan sungguh-sungguh, maka insya Allah dia termasuk salah seorang ahli dzikir.

Dan jika kita selalu menghidupkan majelis-majelis ta’lim maka insya Allah akan tercatatlah sebagai calon-calon penghuni surga sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

Dari Abu Hurairah RA, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, ‘Barangsiapa yang menempuh suatu jalan bepergian mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.’”

Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa bersama-sama,

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil ‘alamin,
Allahumma shalli wasallim wa barik ’ala muhammad, Wa’ala alihi waasbihi ajma’in,
Ya Allah, jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala dosa kami,
Hari dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya di hati kami,
Ya Allah, sediakanlah untuk kami sebagian dari rahmat-Mu yang luas,
Berikanlah kami petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang,
Ya Allah, hiasilah diri kami dengan ilmu yang bermanfaat,
Ilmu yang membawa kepada keluhuran akhlak kami,
Janganlah Engkau hiasi kami dengan ilmu yang membuat kami angkuh di bumi ini,
Jangan pula Engkau hiasi kami dengan ilmu yang membawa permusuhan di antara kami,
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafilakhirati hasanah, waqina ‘adza bannar,
Subhanarobbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun, wassalamun’alal mursalin,
Walhamdulillahirobbil’alamin.

ARSIP BLOG

Entri Populer